Selasa, 11 Desember 2018

Lukisan Cafe Terrace At Night


Nama Kelompok :
  • Rullynda Nur Prafitri              (2016021016)
  • Meita Ayuk Anggita                (2018023003)
  • Febri Darmawati                     (2016021003)
  • Pradana Putra Adi P.               (2016021012)
  • Wahyu Setiyo Kurniawan       (2016021020)
  • Abu Rizal Bakri                      (2016021001)




Lukisan Cafe Terrace At Night
  





           Berikut tentang lukisan tersebut :

·      Seniman                  : Vincent van Gogh
·      Judul                       : Cafe Terrace at Night
·      Tanggal dibuat        : 16 September 1888
·      Bahan dan alat        : Kanvas, cat minyak, palet, dan kuas
·      Ukuran                    : Tinggi 81 cm dan lebarnya 65,5 cm

v  Seniman Vincent Van Gogh
Vincent Van Gogh adalah seniman asal Belanda yang lahir pada 30 Maret 1853 merupakan anak kedua dari enam bersaudara dari keluarga yang relijius di Belanda Selatan. Ayahnya, Theodorus Van Gogh, adalah seorang pendeta dan ibunya, Anna Cornelia Carbentus, adalah putri dari seorang penjual buku. Semasa kecil Van Gogh memiliki mood atau suasana hati yang tidak stabil. Dia tidak menunjukkan bakat seni-nya selama masa kanak-kanak, ia juga tidak begitu berhasil di sekolah. Pada 1868, ia meninggalkan sekolah dan tidak pernah kembali untuk mendapatkan pendidikan formal.

v  Aliran Seni Lukisan Vincent Van Gogh
Aliran seni lukisan Vincent Van Gogh tersebut adalah Aliran Ekspresionisme. Aliran ini adalah aliran seni rupa yang menganggap bahwa seni merupakan sesuatu yang keluar dari diri seniman, bukan dari peniruan alam dunia. Seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri dari apa yang pernah dilihatnya di alam, lalu diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis menghiraukan berbagai teknik penciptaan formal untuk mendapatkan ekspresi yang lebih murni dan tanpa tekanan dari kepentingan ekstrinsik seni.

v  Tentang Lukisannya berjudul Cafe Terrace at Night
Lukisan “Cafe Terrace at Night” merupakan salah satu karya Vincent van Gogh pada tahun 1848. Lukisan itu menunjukkan sebuah kafe yang menyala di kota Arles di Prancis, tempat seniman Belanda itu tinggal beberapa tahun sebelum kematiannya pada tahun 1890. Tokoh utama di kafe tersebut merupakan seorang pelayan berambut panjang yang mengenakan kemeja putih dan celemek, dikelilingi oleh orang-orang yang duduk di meja makan.
Lukisan ini di buat dengan media “oil on canvas” yang di buat pada pertengahan September 1888. Van Gogh melukis Cafe yang ada di Prancis ini, karena cafe ini sering ia datangi di kala ia sedang membutuhkan suasana yang hangat. Dalam cafe ini terdapat bangunan - bangunan tinggi yang ada di sekitar cafe tersebut. Lalu Van Gogh juga menggambarkan suasana di cafe tersebut yaitu dengan adanya seorang pelayan yang sedang melayani pelanggan, dan juga ada seorang pelanggan yang malam itu tidak terlalu ramai. Suasana di cafe itu terdapat beberapa kursi yang unik serta meja berbentuk bulat. Terdapat pula lampu tempel yang di taruh di samping dinding. Lampu itu melengkapi manisnya cafe di Prancis yang sederhana namun menghadirkan kehangatan untuk para tamunya. Bentuk dari cafe tersebut pun sangat elegan dan tidak mewah. Namun cafe tersebut menarik dengan adanya gambar bunga pada awan yang seperti bintang. 
Cahaya yang dilukiskan pada dinding kafe benar – benar kontras dengan latarnya. Komposisinya secara keseluruhan menunjuk pada satu point interest yang tidak hanya berada pada suatu objek, melainkan sepanjang kafe dan trotoar jalan.
Dalam lukisan tersebut, Vicent Van Gogh memamerkan kehangatan warna dan kedalaman perspektif dari kafe Arles tersebut. Warna yang di gunakan sesuai ciri khas Van Gogh dengan di dominasi warna kuning, orange, biru, dan merah. Di sini Van Gogh menggunakan warna analogus. Ada pengulangan bentuk pada lukisan Van Gogh tersebut. terdapat pada bentuk kursi, meja, lampu dan pintu. garis yang digunakan Van Gogh juga tegas dan memiliki karakter garis ciri khas dari Van Gogh sendiri. Permainan gelap terang pada lukisan ini juga sudah bagus di tunjukan oleh Van Gogh, terjadi pada gedung yang terlihat jauh warna gelap dan yang dekat terlihat jelas warna terang. Terjadi pula irama yang senada ketika kita melihat dari sudut pandang depan seperti dari rendah ke tinggi, bisa terlihat dari akhir gedung yang tinggi. Ia dengan sengaja membuat lukisan tersebut tanpa cat hitam. Ia ingin menunjukkan betapa indahnya tempat itu meskipun di malam hari juga menjadi sorotan utama Van Gogh pada lukisan ini.
Keseimbangan juga terdapat dalam lukisan ini yaitu antara gambar satu dengan yang lainnya seimbang maka terjadi dominasi. Ada keserasian pula yang ditampilkan pada gambar ini.
Meski tidak dibubuhi tanda tangan sang pelukis, Van Gogh beberapa kali menyebut lukisan ini dalam surat-suratnya. Tak ada yang meragukan keabsahan lukisan ini sebagai buah karya dari Van Gogh. Saat ini, “cafe Terrace at Night” disimpan di Museum Kroller-Muller di otterlo, Belanda.

Selasa, 04 Desember 2018

Menilai Desain Pocky


TUGAS MENILAI DESAIN

DESAIN KEMASAN MAKANAN “POCKY”








Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tinjauan Desain

Oleh :

Nama              :   Rullynda Nur Prafitri

NIM                 :   2016021016

Prodi              :   DKV Semester 5




PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SOSIAL, HUMANIORA, DAN SENI
UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA
2018



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan setelah dicerna serta diserap tubuh akan berguna bagi kesehatan dan kelangsungan hidup. Namun masyarakat sekarang ini lebih memilih makanan yang mudah dibuat dan cepat untuk disajikan, yaitu makanan berkemasan. Makanan kemasan adalah makanan yang dibungkus dengan rapi, bersih dan mempunyai masa kadaluarsa untuk dijual dalam jangka waktu yang bisa diperkirakan. Biasanya kemasan tersebut dibuat semenarik mungkin, sehingga banyak orang – orang yang tergoda untuk membelinya.
Salah satu makanan kemasan yang memiliki keunikan tersendiri adalah Pocky. Pocky ini berasal dari perusahaan makanan jepang. Makanan ini sudah menyebar ke seluruh dunia. Bahkan di Indonesia sendiri, di setiap supermarket selalu ada yang menjual makanan Pocky tersebut. Berbagai aneka rasa juga sudah sangat banyak. Desain dari makanan Pocky ini sangat bagus dan cukup menarik.  Jepang sendiri sudah dikenal sebagai negara yang bisa mendesain unik dan nilai desainnya sangat tinggi.
Oleh karena itu, Pocky ini dipilih untuk dianalisis (dinilai) desainnya. Salah satu Pockynya adalah Pocky rasa choco banana.

B.    Rumusan Masalah
1.     Apa itu makanan Pocky?
2.     Bagaimana penilaian desain dari makanan Pocky Choco Banana?

C.    Tujuan
1.     Mengetahui tentang makanan Pocky?
2.     Mengetahui penilaian desain dari makanan Pocky Choco Banana?





BAB II
ISI

A.     Tentang Pocky





Ezaki Glico ialah perusahaan makanan jepang yang didirikan oleh Riichi Ezaki pada tahun 1922. Pada awal kemunculanya perusahaan ini memproduksi permen karamel Glico, kemudian setelah tahun 1963 perusahaan yang berkantor pusat di Osaka ini memproduksi makanan ringan. Pretzel merupakan makanan ringan pertama berbentuk stick yang diperkenalkan oleh perusahaan ini, produk inilah yang menjadi cikal bakal dari produk Pocky.
Tahun 1966 untuk pertama kalinya Glico memperkenalkan Pocky Chocolate, Stick biskuit berlapis coklat dengan menyisakan sebagian untuk pegangan. Nama Pocky Chocolate berasal dari bunyi Pokkin Pokkin (bahasa jepang sewaktu biskuit patah digigit), Pocky Chocolate pada awalnya dijual secara terbatas di Perfektur Hirosima dan baru dijual di seluruh jepang pada tahun 1968. Kini Pocky telah memiliki banyak varian rasa, dan pendistribusiannya tidak hanya ada di Jepang namun telah mendunia. Di Eropa, Pocky dikenal dengan nama Mikado, sedangkan di Malaysia Pocky dikenal dengan nama Rocky. Pocky telah diproduksi lebih dari 100 varian rasa di seluruh dunia, Di Indonesia sendiri Pocky memiliki 6 varian rasa, yaitu :
1.     Pocky Chocolate
2.     Pocky Strawberry
3.     Pocky Matcha 
4.     Pocky Double Choco
5.     Pocky Choco Banana
6.     Pocky Vanilla & Cocoa Flavour
Kreativitas dan inovasilah yang membuat Glico dapat dengan sukses membuat produk Pocky ini dapat dikenal luas hingga mendunia, tak berhenti hanya sampai kualitas dan rasa, namun bagaimana cara Glico mem-branding produk ini pun patut dijadikan contoh.  

B.    Penilaian Desain

 

Tinjauan karya desain tersebut memerlukan penilaian berikut ini :
1.     Nama perusahaan dari produk
Ezaki Glico ialah perusahaan makanan jepang yang didirikan oleh Riichi Ezaki pada tahun 1922.
2.     Judul desain produk yang dipilih
Pocky Choco Banana. Aroma pisang sangat terasa ketika membuka kemasan Pocky ini, biskuit stick coklat dengan lapisan cream pisang dibagian luarnya. Rasa cream pisang tidaklah semanis tampilannya, namun hal tersebutlah yang membuat Pocky Choco Banana ini terasa ringan.
3.     Ukuran desain produk
Desain utamanya (depan belakang) adalah 7,8 x 14,7 cm.
4.     Tahun pembuatan
Tahun 1966 untuk pertama kalinya Glico memperkenalkan Pocky Chocolate, Stick biskuit berlapis coklat dengan menyisakan sebagian untuk pegangan. Nama Pocky Chocolate berasal dari bunyi Pokkin Pokkin (bahasa jepang sewaktu biskuit patah digigit), Pocky Chocolate pada awalnya dijual secara terbatas di Perfektur Hirosima dan baru dijual di seluruh jepang pada tahun 1968. Kini Pocky telah memiliki banyak varian rasa, dan pendistribusiannya tidak hanya ada di Jepang namun telah mendunia.
5.     Teknik dan media desain
Tekniknya menggunakan teknik digital, sedangkan medianya menggunakan kertas duplek untuk mencetak desainnya.
6.     Tempat produk tersebut disebarkan
Makanan Pocky ini sudah menyebar di seluruh dunia, seperti di Eropa, malaysia, dan bahkan  Indonesia.
7.     Objek – objek yang terlihat pada desainnya (dari atas ke bawah)
Ø  Desain depan

·      Teks bertuliskan “Glico” (menggambarkan nama perusahaan)
·      Gambar stick pocky (menggambarkan produk makanannya)
·      Nama merek yaitu Pocky (menggambarkan nama dari produk tersebut)
·   Teks bertuliskan tulisan jepang, CHOCO BANANA, dan biskuit stik coklat salut krim rasa pisang. (bagian subheadlinenya)
·   Gambar pisang dengan krim di tengahnya (menggambarkan ilustrasi dari rasa pisang)
· Terdapat kode, dan info pengimporan (PT. GLICO INDONESIA JAKARTA 12210, PO BOX 2020 JKS 12000 INDONESIA)
·   Keterangan berat bersih (42g)
·  Keterangan dari gambar ilustrasinya (gambar hanya menunjukkan citra rasa).
Ø  Desain belakang



·      Terdapat teks buka (tanda untuk membukanya)
·      Teks bertuliskan “Glico” (menggambarkan nama perusahaan)
·      Gambar stick pocky (menggambarkan produk makanannya)
·      Nama merek yaitu Pocky (menggambarkan nama dari produk tersebut)
·    Teks bertuliskan tulisan jepang, CHOCO BANANA, dan chocolate biskuit stick coated with banana flavour confectionery. (bagian subheadlinenya)
·   Gambar pisang dengan krim di tengahnya (menggambarkan ilustrasi dari rasa pisang)
·  Terdapat komposisi bahan, dan alamat produksi serta perusahaan yang mengawasi pembuatan produk.
·      Keterangan dari gambar ilustrasinya (gambar hanya menunjukkan citra rasa)
Ø  Desain samping
   

·      Logo Glico
·      Teks bertuliskan “Glico” (menggambarkan nama perusahaan)
·      Nama merek yaitu Pocky (menggambarkan nama dari produk tersebut)
·      Teks bertuliskan tulisan jepang
·      Terdapat Barcode
·      Logo Halal
·      Kata – kata slogan (The Snack that’s great anytime, anywhere)
·      Terdapat informasi nilai gizi.
8.     Objek yang pertama terlihat
Tulisan Pocky yang sangat besar dengan gambar stick pocky dibelakangnya itu menarik perhatian utama orang yang melihatnya.
9.     Warna desain
Warna yang digunakan adalah warna gradasi kuning. Warna ini terlihat menyenangkan, memberikan kesan hangat, lucu, dan ceria yang dapat memberikan efek bahagia dan senang. Namun, warna kuning ini lebih ditujukan ke arah rasa pisangnya. Pisang memiliki warna kuning, sehingga warna yang dimaksud adalah untuk memberikan arti dari rasa makaan Pocky tersebut.
10.  Tipografi
Ø  Teks bertuliskan “Glico” menggunakan jenis font script (latin). Jenis ini merupakan dasar dari bentuk huruf yang ditulis dengan tangan, kontras tebal dan tipisnya sedikit, saling berhubungan dan mengalir. Bentuk huruf yang menyerupai tulisan tangan. Jenis huruf ini juga sering disebut Kursif (Cursive). Memberikan kesan keanggunan, sophistication, dan sentuhan pribadi.
Ø  Jenis huruf yang dipakai adalah sans serif di setiap teksnya selain “Glico”. Sans Serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf seperti ini lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern.
11.  Kelebihan dan kekurangan
Ø  Kelebihan :
·   Warna dan gambar ilustrasinya menyatu dengan rasa stick Pocky tersebut, sehingga mudah dipahami kalau itu pasti rasa pisang.
·      Ukurannya yang tidak terlalu besar, sehingga dapat dibawa dengan mudah.
·      Desain di seluruh bagian kemasannya mencantumkan informasi yang sudah detail, sehingga memudahkan orang – orang untuk memahami lebih tentang makanan Pocky tersebut.
Ø  Kekurangan :
·  Dikarenakan sudah memenuhi standar desain kemasan yang baik, maka hampir tidak ada kekurangannya. Terlebih lagi, desainernya berasal dari jepang, sudah pasti kalau pembuatnya adalah profesional.



















BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Makanan Pocky adalah makanan ringan pertama berbentuk stick yang diperkenalkan oleh perusahaan Ezaki Glico oleh Riichi Ezaki pada tahun 1922. Pocky ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966. Kini Pocky telah memiliki banyak varian rasa, dan pendistribusiannya tidak hanya ada di Jepang namun telah mendunia.
Berdasarkan penilaian dari desain makanan Pocky Choco Banana, desainnya sudah bisa dikatakan “Desain Bagus”. Hal ini dikarenakan sudah memenuhi standar desain pada kemasan yang diharuskan. Dimulai dari ilustrasinya, teks, dan warnanya.